Apa itu gangguan gejala somatik?

Fakta gangguan gejala somatik

Fakta gangguan gejala somatik


Seseorang dengan Gangguan gejala somatik (SSD) mengalami gejala fisik, seperti rasa sakit atau kelelahan, yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh (1) kondisi medis umum, (2) penggunaan zat, atau (3) gangguan mental lainnya. Gejala somatik sangat membuat stress atau mengakibatkan gangguan fungsi yang signifikan. Selain itu, orang tersebut harus mengalami pemikiran, perilaku, dan perasaan yang berlebihan dan tidak proporsional mengenai gejala somatik tersebut. Gejala ini harus ada paling sedikit 6 bulan.
Gangguan Gejala Somatik, yang sebelumnya dikenal dengan gangguan somatisasi, dapat diobati dengan Terapi Perilaku Kognitif (CBT) [1],[3] dan dalam beberapa kasus dengan Psikoterapi Interpersonal Psikologi singkat (PIT) [2]. Sekitar 5,6% orang mencapai SSD di bawah ambang batas ( subthreshold ) dalam kehidupan mereka [4],[5], dan lebih banyak wanita daripada pria mengembangkan gangguan jiwa ini [5],[6],[7].
Satu dari dua orang dengan Gangguan Gejala Somatik melaporkan trauma masa kanak-kanak oleh pengasuh utama mereka [8], yang menunjukkan bahwa perawatan PTSD mungkin bermanfaat bagi orang-orang ini, yang didukung oleh penelitian, walaupun awal [9].
Halaman ini menjelaskan Gangguan Gejala Somatik dan bagaimana anda bisa mengenalinya. Selain itu, di situs ini anda dapat menemukan informasi tentang penyebab, perawatan, fakta, anda dapat mengisi kuesioner SSD online dan membaca cara mengatasi SSD sendiri.
 

 
Lompat ke:

  • Apa yang menyebabkan SSD?
  • Mendiagnosis SSD.
  • Bagaimana SSD dapat diobati?
  • Ikuti tes SSD.
  • Bagaimana mengatasi SSD?
  • Tinggal dengan seseorang yang memiliki SSD.
  • Fakta yang menarik tentang SSD.
  • Konseling online untuk SSD.
  • Bawa saya ke beranda.
  •  
     

    Pada Klinik Psikologi Barends kami menawarkan terapi (online) untuk Gangguan Gejala Somatik. Hubungi kami untuk menjadwalkan sesi online pertama yang gratis. (Tergantung pada asuransi kesehatan anda, pengobatan mungkin akan diganti).

     
     

    Mengetahui gangguan gejala somatik

    Tidak semua orang yang mengalami Gangguan Gejala Somatik yang menyusahkan memenuhi kriteria Gangguan Gejala Somatik (SSD). Gejala somatik ini harus disertai dengan tingkat kecemasan yang tinggi mengenai gejala atau kesehatan secara umum, atau mencurahkan banyak waktu dan energi untuk gejala atau kesehatan ini, atau harus memiliki pemikiran dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai gejala ini.

    Contoh gejala somatik adalah:

    • Sakit kepala
    • Kembung
    • Wajah memerah atau ‘flushing’
    • Sakit punggung
    • Sakit sendi
    • Nyeri perut
    • Sakit saat bersenggama

    SSD biasanya berkembang antara masa remaja dan awal masa dewasa. SSD paling banyak terjadi di kalangan anak usia 20 tahun [2]. Gejala somatik tertentu lebih sering terjadi pada orang berusia 45 tahun dan lebih tua: disfungsi ereksi, kehilangan ingatan, ketulian, nyeri sendi, nyeri pada ekstremitas, palpitasi, atau masalah urologis [10].
     


     

    Kapan mencari bantuan profesional?

    Penting untuk menghubungi profesional (psikiater, psikolog) jika anda mengenali sebagian besar definisi yang disebutkan di atas. Jika anda merasa ada sesuatu yang tidak beres, lebih baik menghubungi seorang profesional. Secara umum, semakin lama orang mengalami masalah kesehatan mental, semakin tinggi kemungkinan bahwa masalah kesehatan mental ini memburuk seiring berjalannya waktu.
     
     

    Literatur

    • [1] Sumathipala, A. (2007). What is the evidence for the efficacy of treatments for somatoform disorders? A critical review of previous intervention studies. Psychosomatic medicine, 69, 889-900.
    • [2] Sattel, H., Lahmann, C., Gündel, H., Guthrie, E., Kruse, J., Noll-Hussong, M., … & Schneider, G. (2012). Brief psychodynamic interpersonal psychotherapy for patients with multisomatoform disorder: randomised controlled trial. The British Journal of Psychiatry, 200, 60-67.
    • [3] Kroenke, K. (2007). Efficacy of treatment for somatoform disorders: a review of randomized controlled trials. Psychosomatic medicine, 69, 881-888.
    • [4] De Waal, M. W., Arnold, I. A., Eekhof, J. A., & Van Hemert, A. M. (2004). Somatoform disorders in general practice. The British Journal of Psychiatry, 184, 470-476.
    • [5] Jacobi, F., Wittchen, H. U., Hölting, C., Höfler, M., Pfister, H., Müller, N., & Lieb, R. (2004). Prevalence, co-morbidity and correlates of mental disorders in the general population: results from the German Health Interview and Examination Survey (GHS). Psychological medicine, 34, 597-611.
    • [6] Becker, S., Al Zaid, K., & Al Faris, E. (2002). Screening for somatization and depression in Saudi Arabia: a validation study of the PHQ in primary care. The International Journal of Psychiatry in Medicine, 32, 271-283.
    • [7] Roca, M., Gili, M., Garcia-Garcia, M., Salva, J., Vives, M., Campayo, J. G., & Comas, A. (2009). Prevalence and comorbidity of common mental disorders in primary care. Journal of affective disorders, 119, 52-58.
    • [8] Annemiek van, D., Julian D, F., Onno van der, H., Maarten JM, V. S., Peter GM, V. D. H., & Martina, B. (2011). Childhood traumatization by primary caretaker and affect dysregulation in patients with borderline personality disorder and somatoform disorder. European Journal of Psychotraumatology, 2, 5628.
    • [9] van Rood, Y. R., & de Roos, C. (2009). EMDR in the treatment of medically unexplained symptoms: A systematic review. Journal of EMDR Practice and Research, 3, 248-263.
    • [10] Rief, W., Hessel, A., & Braehler, E. (2001). Somatization symptoms and hypochondriacal features in the general population. Psychosomatic medicine, 63, 595-602.