Apakah setiap orang bisa dihipnotis?

Hipnosis dan gangguan mental

Hipnosis dan gangguan mental


Pada dasarnya bisa, tapi kecepetan dan tingkat kedalaman hipnosisnya berbeda- beda, tergantung dari banyak hal, misalnya: kemampuan memahami perintah ( jadi kalau orang yang IQnya kurang atau orang gila, atau dalam pengobatan ahli jiwa dan minum obat- obatan antidepresan akan sulit untuk dilakukan Hipnoterapi. Selain itu orang yang otak kiri dominan (yang banyak menggunakan logika dan cenderung menganalisa) cenderung lebih susah untuk masuk dalam kondisi hipnosis dibandingkan orang yang otak kanan dominan (orang yang berjiwa seni, yang banyak menggunakan perasaan).
 

 

Pada Barends Psychology Practice, hipnoterapi ditawarkan untuk berbagai gangguan mental. Hubungi kami untuk menjadwalkan sesi pertama yang bebas biaya. (Tergantung pada asuransi kesehatan Anda, terkadang sesi ini dapat diganti).

Jadi siapa yang memerlukan hipnoterapi?

Pada intinya, kalau anda punya masalah, terutama gangguan psikologis yang tidak kunjung selesai, atau tidak tahu penyebabnya, maka silakan mencoba hipnoterapi. Semua hal yang mengganggu tsb bisa disebut dengan MENTAL BLOK. Mental Blok ini dapat menyebabkan berbagai masalah antara lain:

  • Stress, depresi atau berkepanjangan, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui sebabnya.
  • Gangguan psikosomatis (gangguan fisik yang tidak diketemukan sebabnya).
  • Insomnia (sulit tidur).
  • Phobia: takut gelap, takut dengan kecoa dll.
  • Memiliki kebiasaan buruk dan ingin berhenti (misal merokok).
  • Trauma psikologis masa kecil/perceraian/putus cinta/KDRT/kematian anggota keluarga.
  • Kurang percaya diri.
  • Terjadi pertentangan dalam diri, sehingga sulit mengambil keputusan.
  • Tidak mempunyai tujuan hidup.
  • Bingung memilih karir/pasangan.
  • Sulit mendapatkan pasangan hidup.
  • Gangguan makan/kelebihan berat badan.
  • Bermasalah dengan pasangan/anak/anggota keluarga lain.
  • Sering boros/sukar menyimpan uang.
  • Kurang semangat belajar/bekerja.

Bahkan penyakit fisik, seperti sakit kepala, migrain ( nyeri kepala sebelah), telinga berdengung ( tinnitus ), bahkan kanker juga bisa dikurangi gejala dan intensitasnya dengan hipnoterapi dan dengan latihan tertentu seperti EFT ( Emotional Freedom Technique ) atau dilatih dengan self hipnosis.
 
 

Hipnosis – Apakah hasil dari hipnoterapi permanen ataukah bisa timbul lagi?

Dua – duanya bisa terjadi, tergantung banyak hal misal:

  • Sesi terapi belum selesai namun tidak dilanjutkan.
  • Penyebab masalah masih ada atau tidak. Contoh marah dg suami. Bila suaminya masih serumah, maka ada kemungkinan rasa marah yang sudah dibereskan dengan hipnoterapi bisa muncul kembali, bila mendapat trigger dari perilaku suami, dimana kondisi ini tidak bisa dikendalikan oleh terapis. Namun bilamana si klien sudah bercerai atau mungkin suami sudah meninggal, maka kesembuhan bisa permanen.
  • Keluhan tumpang tindih dengan masalah lain, dan masalah lain tersebut belum dibereskan.
  • Untuk kasus anak- anak, seringkali orang tua menganggap anaknya seperti mobil yang kena lumpur dan mengalami kerusakan setelah dipakai untuk offroad, harus masuk bengkel, lalu dicuci bersih, dan diharapkan akan tetap bersih dan mulus mesinnya selamanya. Nah, kalau mobil dipakai offroad lagi bagaimana?
    Seringkali orang tua merasa benar sehingga ingin hanya anaknya saja yang diterapi.

 
(Iklan. Untuk informasi lebih lanjut tentang hipnosis, gulir ke bawah.)


 

Apa yang dilakukan di ruang terapi, bagaimana tahap-tahapnya?

Pada dasarnya hipnosis yang dilakukan untuk orang dewasa berbeda dengan anak – anak, karena pada anak – anak cara ini tidak selalu bisa dilakukan.
Untuk dewasa, atau anak 10 tahun ke atas. Pada stage hypnosis, fase – fase ini bisa dilakukan dengan mata terbuka, namun dengan cara yang berbeda.

Untuk anak – anak, proses hipnosis bisa dilakukan sambil bermain, menggambar, bercerita (analog therapy), dll. Untuk anak, hipnoterapi harus melibatkan orang tuanya, karena seringkali sumber masalah seringkali berasal dari lingkungan rumah/sekolah.
 
 
1. Pretalk:

  • Building rapport: membina kedekatan dan kepercayaan antara klien dan terapis.
  • Intake interview: terapis melakukan pendalaman mengenai keluhan klien, menjelaskan proses hipnoterapi yang akan dilakukan.
    Untuk mempercepat, maka, klien harus mengisi form dengan lengkap sebelum terapi. Tujuannya selain untuk mempermudah dan mempercepat terapis untuk mengenali masalah klien, juga untuk mempersiapkan klien dalammenjalani hipnoterapi.
  • Mengeksplorasi submodalitas klien : kecenderungan klien dalam mempergunakan panca indra, apakah visual, auditory, kinestetik.
  • Training: memberikan pemahaman kepada klien mengenai hipnoterapi.
  • Test sugestibilitas terhadap klien.

 
2. Klien dipersilakan untuk duduk di kursi terapi atau bisa juga di tempat tidur.

 
3. Dilakukan INDUKSI terhadap klien, yaitu teknik untuk membawa subyek ke kondisi hypnotic state. Bisa dilakukan dengan gerakan tertentu untuk klien dengan sugestibilitas tinggi ( mudah dihipnosis), atau dengan kata – kata yang membuat klien menjadi rileks, baik badan maupun pikiran. Mulai periode induksi ini klien umumnya diminta menutup mata.
 
4. DEEPENING atau pendalaman adalah suatu teknik untuk memperdalam kondisi hipnosis dari klien, dimana subyek dalam kondisi sangat rileks. Kondisi ini disebut dengan trance. Semakin dalam “trance” seseorang, maka akan semakin mudah ia menerima berbagai macam sugesti, termasuk sugesti yang mungkin “tidak masuk akal”, seperti yang banyak dilakukan pada stage hypnosis. Caranya macam-macam, antara lain memandu klien untuk pergi ke tempat yang nyaman baginya, atau memandu subyek untuk turun eskalator dll.
 
5. DEPTH LEVEL TEST.
Test atau pengamatan dari kedalaman “trance” dari Subyek. Cara antara lain : mengamati tanda-tanda fisik seperti REM ( rapid eye movement ) atau gerakan kelopak mata yang cepat, losing numbers ( subyek diminta menghilangkan angka setelah hitungan tertentu ) dll.
 
6. PROSES INTI TERAPI:
Terdapat banyak teknik terapi, tergantung dari kasus yang dihadapi, antara lain:

  • DIRECT SUGESTION: baik sugesti terapetik ( yang bertujuan menyembuhkan ) maupun non terapeutik ) misalnya untuk stage hypnotism.
  • ANCHORING: Program buatan untuk membangkitkan secara instan suatu State of Mind tertentu misal rasa percaya diri, rasa tenang dll, melalui gerakan tangan tertentu.
  • FUTURE PACING: Klien diajak mengimajinasikan kondisi yang diharapkan terjadi di masa mendatang.
  • AGE REGRESSION: klien dibimbing mundur untuk mengingat ke masa kecil atau bahkan masa janin.
  • FORGIVENESS THERAPY: Bilamana ternyata ditemukan adanya kemarahan / dendam terhadap orang lain baik di masa sekarang atau masa lalu.
  • PART THERAPY: menemukan jalan tengah bila ada konflik internal dalam diri klien, misalnya ingin bisa lebih percaya diri namun tidak bisa, ingin konsentrasi namun susah dll.
  • SUBMODALITIES INTERVENTION: untuk kasus – kasus phobia.
  • Dan lain lain.

Teknik ini bisa digabung- gabungkan sesuai kondisi klien saat menjalani terapi. Future pacing dan anchoring banyak dipakai di akhir sesi untuk memperkuat efek terapi.
 
(Iklan. Untuk informasi lebih lanjut tentang hipnosis, gulir ke bawah.)


 
7. TERMINASI:
Mengembalikan subyek ke dalam kondisi normal, dengan hitungan 1-5 secara bertahap.
 
 

Apakah yang terjadi di panggung pertunjukan hipnotis?

Seorang Stage Hypnosis hanya mempergunakan partisipan dengan tingkat penerimaan hipnotis yang baik, atau mereka yang termasuk dalam kelompok 10%. Untuk itu seorang Stage Hypnotist harus memiliki kemampuan tinggi untuk melakukan SELEKSI yang akan memastikan bahwa mereka benar-benar memperoleh partisipan yang memenuhi persyaratan.

Seorang Stage Hypnotist selalu melakukan rangkaian test di saat awal, akan tetapi karena “dibungkus” oleh suatu teknik komunikasi yang menghibur, maka awam tidak menyadari bahwa telah berlangsung proses test.

Terkadang seorang Stage Hypnotist yang kurang percaya diri atau pemula, menyiapkan “orang- orang khusus” yang telah teruji baik, dan menyebarkannya di antara audience. Hal ini dilakukan karena mereka sangat khawatir reputasinya akan jatuh jika tidak dapat memperoleh subyek yang sesuai.